Secuplik Part 20 (End)

Secuplik Part 20 (End)
 Aya Afza
4 Januari pukul 22:39 ·

Angin dingin berembus kencang seiring salju yang berjatuhan dari langit. Hajime memutuskan untuk mengunjungi Keiko. Dan Keiko menyambut kedatangannya dengan ramah.
"Silakan masuk, aku buatkan teh hangat."
Hajime tersenyum "Terima kasih."
Hajime melangkah masuk. Ia meletakkan mantel bulunya di sandaran kursi, lalu duduk. Kei membuatkan dua cangkir teh dan duduk di hadapannya. Wajah gadis itu terlihat letih, tatapannya masih kosong. Hajime bermaksud menyadarkan Keiko, setelah beberapa waktu lamanya terlihat sangat menyedihkan.

Secuplik Part 19

Secuplik Part 19
Aya Afza
4 Januari pukul 16:57 · 

"Hajime!" Teriakan Rin cukup mengusik Keiko. Dan sedetik setelah itu, ada tangan besar yang serta merta menggenggam lengan Kei, menarik Kei dan #degh Kei tercengang begitu pemilik tangan itu, Hajime, memasukkan Kei dalam dekapannya.
"Jangan pernah pergi."
Gadis itu cukup terbungkam dalam keterkejutannya, hanya sesaat dan dengan cepan Kei menghindar dari tubuh tegap Hajime.
"Aku akan tetap pergi."
Tegasnya sembari berpaling, hendak memasuki sebuah taxi yang sudah dipesannya.
"Pergi dan kembalilah dengan mayat Kenshin"
#degh

Secuplik Part 18

Secuplik Part 18
Aya Afza
4 Januari pukul 9:52 ·

*flash_back, Keiko...
Kesibukan yang diambil Keiko cukup menyita waktu senggangnya untuk beristirahat. Kei tak ingat kapan kali terakhir ia bisa tidur nyenyak, tubuhnya terasa luar biasa letih. Ia benar-benar harus istirahat.
Siang ini seusai kelas pertama, waktu telah menjelang siang dan matahari bersinar terik. Kei melangkah keluar pintu campus, sinar matahari menyilaukan matanya. Kei berjalan lebih cepat sambil mengerjapkan mata. Namun, baru beberapa langkah, ia berhenti.
Ia melihat seseorang. Seorang harajuku yang beberapa hari ini selalu berusaha mengisi kekosongan di hari-harinya. Lelaki itu kembali hadir dalam jarak pandangnya.

Secuplik Part 17

Secuplik Part 17
Aya Afza
2 Januari pukul 20:43 ·

bukan Utara. Merasa tak dianggap, pihak Korea Utara pun mengajukan ketidterimaannya, didukung oleh Uni Soviet untuk mendapatkan hak dengan jalan kekerasan atau peperangan. Serangan hendak dilancarkan, sedang peperangan yang didengungkan ini sedikit pun tidak terdengar oleh pihak Korea Selatan.
Tanpa persiapan yang matang pertumpahan darah pun tak dapat tertahankan. Peperangan berkecamuk hebat, tanpa ampun serangan membabi buta memporak-porandakan bumi gingseng bagian selatan ini.
*****
"Keiko...!!"

Secuplik Part 16

Secuplik Part 16
Aya Afza
1 Januari pukul 22:21 ·

Pada Minggu itu hujan mengguyur Kobe. Cuaca yang tak dapat diperkirakan. Kei duduk manis di depan meja makan apatermen minimalisnya. Ia mengingat pertemuan terakhirnya dengan Kenshin beberapa bulan yang lalu. Hari-hari terasa kering dan panjang, di tengah musim dingin yang juga mematikan impian-impian, Kei mencoba mengalihkan perhatiannya pada schendule kelasnya yang cukup padat. Ia memaksa diri untuk menghabiskan waktu di kampus dan menghindari ajakan bersenang-senang. Ia akan membatasi perbincangan dan memilih untuk beringsut duduk sendiri di pojok kedai minuman dengan tatapan kosong.

Powered By Blogger