Secuplik Part 17

Aya Afza
2 Januari pukul 20:43 ·

bukan Utara. Merasa tak dianggap, pihak Korea Utara pun mengajukan ketidterimaannya, didukung oleh Uni Soviet untuk mendapatkan hak dengan jalan kekerasan atau peperangan. Serangan hendak dilancarkan, sedang peperangan yang didengungkan ini sedikit pun tidak terdengar oleh pihak Korea Selatan.
Tanpa persiapan yang matang pertumpahan darah pun tak dapat tertahankan. Peperangan berkecamuk hebat, tanpa ampun serangan membabi buta memporak-porandakan bumi gingseng bagian selatan ini.
*****
"Keiko...!!"



Kei tak menggubris, sedikit pun ia tak menoleh pada pemilik suara. Dikemasinya beberapa stel baju ke dalam koper. Keputusannya bulat, ia ingin menyusul Ken di Seoul sana.
"Kei .... Tunggu, apa kau sudah gila?, nyawamu tidak akan selamat di sana!" Sebisa mungkin Rin berusaha membujuknya. Namun tetap saja, Kei tetap keukuh pada pada keputusannya.
"Kei !!"
Rin berjalan cepat mendahului langkah Kei, menutupi pintu untuk menghambat kepergian Kei.
"Jangan halangi aku, aku harus pergi!,"
"Hei, apa kau sudah tidak waras? Kemana akal sehatmu itu? Penerbangan pasti akan dibatalkan karena peperangan!"
"Akal sehatku yang melakukan semua ini, ia yang membuatku sadar betapa pentingnya Ken di hidupku. Lagi pula aku juga sudah memesan tiket penerbangan terakhir selama gencatan senjata di sana"
"Mustahil kau dapat bertemu dengan Ken, apa salahnya kau tetap di Kobe mencari lelaki lain selain Kenshin?"
"Kau tanya apa salahnya, kesalahannya ada pada sikapmu yang sebenarnya menyimpan cemburu itu."
Jawab Kei datar. Sekejap, Rin terdiam. Ya, ia memang cemburu, sejauh ini ia belum bisa mengikhlaskan kepergian Ken yang tak berpamitan padanya. Ia juga masih tak terima jika Kenyataan membuat Kei mengingat semua tentang Ken. Cinta pertamanya.
Pikiran-pikiran tentang Ken mengusik konsentrasinya, dan hal itu sangat membantu Kei untuk menerobos pertahanan Rin yang lenggang.
"Hajimee ....!!!"
"Akh..." Dalam langkah yang dipercepat, Kei mendesah kesal. Gadis itu teringat akan alur flashback yang hendak menjebaknya.
"Hajime"

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
Powered By Blogger