Tentang Senja


~..
Mendung ini, 
bahkan sedari ufuk membuka mata, 
langit putih tengah menjatuhkan rintik..
Sama seperti sore yang lalu, 
langit tak sanggup menahan derai tangis. 
Tangisnya sendu, entah karna luka atau bahagia.

~
kata demi kata terangkai, 
bait demi bait terbaca, 
hingga sedetik dua detik timbulkan luka,
luka yang kadang menyayat tak terasa, 
sakit tak berdarah, 
yang diluapkan pada rintik tanpa sudah..

~
Mungkin hujan ingin bercerita melalui rinai tanpa hentinya, 
ia pernah terluka. 
Terjatuh berulangkali namun tetap kembali 
tanpa ada sesal yang terbawa.

~..
Tapi jingga rasa, ada yang terluka, 
Di tutup awan bergerombol samarkan luka, 
Namun, nyatanya dia merintih lirih, 
Baitnya terdengar kala senja menghilang.

~
hmm..
Tak ada senja katanya,
sketsa pesona dari sang mentari sebelum kembali keperaduannya,
begitu derita menjadi latarnya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

3 komentar

Write komentar
5 April 2017 at 20:50 delete

Jiahaa... Mana puisiku mana puisimu? Camppur...

Reply
avatar
6 April 2017 at 08:50 delete This comment has been removed by the author.
avatar
Powered By Blogger