Aya Afza
8 November pukul 7:36 ·
"Kei...."A thousand years milik Christina Perry seketika berhenti dari Mp4 yang tengah memutarnya. Kei mendongak, dan mendapati Rin yang berdiri melipat kedua tangannya. "Hai Rin ?" Sapanya hangat namun tak sehangat tanggapan Rin yang sejurus kemudian menyudutkannya dengan ungkapan-ungkapan yang membuatnya dilema. "Kau sungguhan mencintai Ken ??"
"M.... Rin, sepertinya"
"Apa ?? Seharusnya kau menyadari sikapku selama ini, aku sakit Kei. Setiap Ken memberikan pesan singkat padamu, walau sekedar basa basi, aku cemburu saat kau pergi memenuhi ajakan Ken meski kalian hanya berjalan dalam kebisuan... Aku...."
"Apalagi yang akan kau katakan ??"
Degh....
Rin terbungkam. Derap langkah kaki terdengar mendekat. Kei memejam erat ia tak ingin membayangkan apa yang akan dilakukan Ken selanjutnya. Degup jantung tak beraturan, keringat dingin bercucuran pada kening Rin ia khawatir jika suatu hal buruk akan menimpanya.
"Harus berapa kali lagi aku jelaskan padamu tentang dalamnya rasa ini pada Kei"
Senyap, kelas yang sebelumnya ramai oleh celotehan siswa kini menjadi sunyi begitu Ken mengeluarkan suara.
"Ken.... Aku hanya..."
"Hanya apa ? Hanya ingin membuat perjuangan ku mencintai Kei berakhir sia-sia ??"
"Ken...." Desis Kei dalam kekalutan yang sama dengan Rin. Rin, gadis itu tak mampu lagi membendung air mata. Tangisnya memecah keheningan bersama dengan ayunan langkah kakinya yang berlari meninggalkan kelas, meninggalkan Ken, meninggalkan Kei yang berusaha mengejar namun langkahnya tertahan "Rin...." Oleh dekapan erat Ken.
"Aku tak akan melepaskanmu Kei" Bisikan itu membuatnya semakin dilema, ia tak percaya jika dirinya telah menyakiti Rin sedemikian rupa.
"I'm sorry Rin"
8 November pukul 7:36 ·
"Kei...."A thousand years milik Christina Perry seketika berhenti dari Mp4 yang tengah memutarnya. Kei mendongak, dan mendapati Rin yang berdiri melipat kedua tangannya. "Hai Rin ?" Sapanya hangat namun tak sehangat tanggapan Rin yang sejurus kemudian menyudutkannya dengan ungkapan-ungkapan yang membuatnya dilema. "Kau sungguhan mencintai Ken ??"
"M.... Rin, sepertinya"
"Apa ?? Seharusnya kau menyadari sikapku selama ini, aku sakit Kei. Setiap Ken memberikan pesan singkat padamu, walau sekedar basa basi, aku cemburu saat kau pergi memenuhi ajakan Ken meski kalian hanya berjalan dalam kebisuan... Aku...."
"Apalagi yang akan kau katakan ??"
Degh....
Rin terbungkam. Derap langkah kaki terdengar mendekat. Kei memejam erat ia tak ingin membayangkan apa yang akan dilakukan Ken selanjutnya. Degup jantung tak beraturan, keringat dingin bercucuran pada kening Rin ia khawatir jika suatu hal buruk akan menimpanya.
"Harus berapa kali lagi aku jelaskan padamu tentang dalamnya rasa ini pada Kei"
Senyap, kelas yang sebelumnya ramai oleh celotehan siswa kini menjadi sunyi begitu Ken mengeluarkan suara.
"Ken.... Aku hanya..."
"Hanya apa ? Hanya ingin membuat perjuangan ku mencintai Kei berakhir sia-sia ??"
"Ken...." Desis Kei dalam kekalutan yang sama dengan Rin. Rin, gadis itu tak mampu lagi membendung air mata. Tangisnya memecah keheningan bersama dengan ayunan langkah kakinya yang berlari meninggalkan kelas, meninggalkan Ken, meninggalkan Kei yang berusaha mengejar namun langkahnya tertahan "Rin...." Oleh dekapan erat Ken.
"Aku tak akan melepaskanmu Kei" Bisikan itu membuatnya semakin dilema, ia tak percaya jika dirinya telah menyakiti Rin sedemikian rupa.
"I'm sorry Rin"
EmoticonEmoticon