Secuplik Part 4

Aya Afza
28 Oktober 2016

Sedari tadi, pandangannya yang kosong menatap pada luar jendela, entah apa yang dilihatnya tapi hari Ken benar-benar merasakan dilema. Pikirannya terbang jauh mengingat kejadian kemarin sore, pada jalanan yang lenggang saat seseorang membuat langkahnya terhenti dengan genggaman erat pada pergelangan tangan.
"Ken...."

Lelaki itu menoleh, raut wajahnya menunjukkan keterkejutan mendapati seorang gadis yang sangat dikenalnya. "Rin" Gadis itu adalah Rin, teman dekat Kei. Rin yang menundukkan kepala pun tak sanggup menahan apa yang sebenarnya ia sembunyikan. Gadis itu terisak, membuat Ken menjadi salah tingkah pun kebingungan.
"Katakan jika kau tidak sungguhan mencintai Kei"
#Degh....
"Katakan Ken...kau tidak mencintai Kei kann ?" Rin semakin mendesak sembari mengguncang lengan Ken yang sejenak kemudian Ken menariknya.
"Ada apa dengan mu ? Bukankah kau adalah teman dekat Kei ?"
"Aku tidal peduli, apakah sejauh ini Kei membalas cintamu Ken ? Sedari dulu aku menyukaimu...."
Ken dilema. Ia terjebak pada dua pilihan yang tak ingin dipilihnya, menyakiti atau meninggalkan apa yang telah ia perjuangkan. Tapi ia harus memilih, tak mungkin juga ia membohongi perasaannya sendiri.
"Ken...."
"Rin...aku"
"Apa ?" Rin menambah volume suaranya "Pasti kau akan memilih menyakiti ku dengan men"
"Rin !!" Rin bergeming, tatapan sendunya menghujam pada kedua mata Ken yang berusaha menghindar. Ken menghela nafas panjang. Untuk sejenak suasana ternetralisir oleh keheningan.
"Maaf...." Lirih Ken, pandangannya beralih menatap langit senja yang hampir memudar.
"Maaf aku membentakmu.... Tapi mencintai seseorang adalah suatu pilihan,,"
"Pilihanmu akan menyakitimu"
Ken tersenyum hambar.
"Aku tidak peduli" Kini ditatapnya lekat wajah sendu yang tetap terlihat cantik itu, Rin terhenyak, lidahnya terasa kelu dengan tatapan lembut seseorang yang sangat dicintainya.
"Bukankah hujan selalu kembali meski ia tahu sakitnya terjatuh ?"
"T...tapi"
"St....st...." Ken menekan bibir mungil Rin dengan telunjuknya.
"Apapun yang kau katakan, aku akan tetap bersama Kei, seperti ombak dalam samudra aku akan tetap memperjuangkannya...."
"Ken...." Desis Rin untuk terakhir kali sebelum menyeka air mata kemudian berlari pergi, meninggalkan Ken bersama sepi tanpa menyadari ada sepasang mata yang sedari tadi mengawasi... 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
Powered By Blogger